3 Sedekah yang Paling Utama Fundamentals Explained
3 Sedekah yang Paling Utama Fundamentals Explained
Blog Article
رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Saat menjadi marbot dirinya sadar harus memperbaiki nasib, namun dirinya masih memutuskan untuk menjadi marbot di sebuah masjid. Lebih dari 9 tahun lalu, ia juga menjadi seorang perajin kayu ukir khas Jepara tempat kelahirannya.
Makanan adalah kebutuhan dasar manusia dan salah satu berkat Tuhan yang paling penting. Makanan memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik. Berkat makanan yang cukup dan bergizi memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Tidaklah ada suatu hari pun di mana hamba-hamba Allah masuk pada waktu pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun.
Padahal, sudah banyak dikatakan dalam ayat alkitab tentang bersyukur bahwa segala pencapaian, kesenangan, prestasi, dan sukacita yang kita peroleh di dunia inimerupakan berkat yang nyata dari Yesus Kristus.
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri; dalam segala jalanmu serahkanlah dirimu kepada-Nya, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Kemampuan untuk menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan adalah berkat more info yang sangat berharga.
Doa pagi malaikat yang pertama untuk orang-orang yang berinfak. Malaikat berdoa kepada Allah agar memberikan ganti. Allah pasti mengabulkan doa malaikat, mereka tak pernah bermaksiat. Karenanya, orang yang sedekah Subuh pasti mendapatkan ganti dan keberkahan sebagaimana doa pagi malaikat ini.
Ada berbagai hadits tentang keutamaan bersedekah yang menjelaskan mengenai berbagai keutamaan dari sedekah. Rasulullah menganjurkan kita untuk bersedekah karena merupakan salah satu bentuk ukhuwah Islamiyah membantu orang lain.
Ini yang kadang salah dipahami oleh orang Kristen yang selalu menuntut berkat namun tak pernah mengikuti jalan Tuhan.
لُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقةٌ ، كُلَّ يَوْمٍ تَطلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ : تَعدِلُ بَينَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا ، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقةٌ ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ ، وبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقةٌ ، وتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ . رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
Refleksi:Ayat ini menggambarkan sifat siklus dari penghiburan Allah: penghiburan itu diterima dari Allah dan kemudian diberikan kepada orang lain. Ayat ini menggambarkan berkat penghiburan ilahi sebagai pengalaman pribadi dan kewajiban bersama.
Mensyukuri berkat makanan dapat dilakukan dengan tidak membuang-buang makanan dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Dengan cara ini, kita menghargai berkat Tuhan berupa makanan yang diberikan kepada kita setiap hari.
“…Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.” (Roma nine:fifteen-16).
Report this page